10/12/10

JENIS IKAN OSCAR ( Astronotus ocellatus)


Ikan Oscar ( Astronotus ocellatus) merupakan jenis ikan air tawar yang berasal dari sungai Amazone, Panama, Rio-Paraguay dan Tio-Negro Amerika Selatan, serta sudapat dikembang-biakan di Indonesia. Ikan Oscar mempunyai bentuk dan warna yang menarik. Warna badannya kehitam-hitaman dengan batikan berwarna kuning kemerah-merahan. Tidak seperti ikan hias lain, ikan oscar memerlukan perlakuan sedikit khusus pada cara perkembangbiakannya, sehingga ikan Oscar ini termasuk ikan yang mahal. Dibawah ini adalah beberapa jenis-jenis ikan Oscar berdasarkan asal hidupnya dan hasil persilangan.

Wild Oscar

Wild Venezuela Oscar

Wild Florida Oscar

Wild Argentinian Oscar

Wild Crassipinni Oscar

Wild Orbicularis Oscar

Wild Brazil Oscar

Wild Amazon Oscar
Red Oscar

Albino Red Oscar
Albino Oscar
Tiger Oscar
Red Tiger Oscar


Albino Tiger Oscar

Red Tail Bahia Oscar

Speckled Red Oscar

Gold Oscar

11/11/10

Ikan Silver Dollar (Metynnis schreltmuellerl)

Mengenal Ikan Silver Dollar - Pemeliharaan dan Budidaya Ikan Silver Dollar
Pemeliharaan dan Budidaya Ikan Silver Dollar: Ikan silver dollar merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi bukan hanya sebagai komoditi lokal, tetapi juga merupakan komoditi ekspor, sehingga ikan ini mempunyai potensi yang tinggi untuk dikembangkan sebagai ikan komersial.

Permasalahan yang timbul dalam pengembangan ikan ini diantaranya adalah penyediaan benih masih sulit. Salah satu penyebab sulitnya penyediaan benih ini adalah masih sulitnya ikan ini dipijahkan dalam wadah budidaya, derajat penetasan dan kelangsungan hidup larva rendah. Salah satu cara yang telah  dilakukan untuk menanggulangi permasalah tersebut adalah pemijahan secra buatan dengan rangsangan hormonal. Cara tersebut akan diterangkan secara detail pada pembahasan berikut.

Deskripsi Ikan Silver Dollar
Ikan silver merupakan ikan introduksi yang didatangkan dari sungai amazon, amerika Selatan. Ikan ini termasuk kedalam famili Characidae. Bentuk badannya pipih dan panjangnya dapat mencapai 15 cm. Warna badan dan perutnya perak mengkilap dan agak keabu-abuan pada bagian punggungnya.

Jenis kelamin ikan ini relatif mudah dibedakan setelah dewasa dengan melihat sirip analnya. Sirip anal ikan silver dollar betina agak meruncing dibagian depannya dan berwarna jingga cerah atau merah menyolok bila telah matang gonad. Sedangkan ikan jantannya memiliki sirip anal yang bundar dibagian depannya dan berwarna jingga jika telah matang gonad, tetapi warna ini kurang mencolok dibandingkan dengan betinanya.

Ikan ini termasuk herbivora, memakan daun-dauanan seperti selada air dan tanaman air lainnya yang berdaun lunak. Ikan silver dollar sudah dapat dipijahkan pada pH air 6.8-7.0 dengan suhu air 26-30 oC.

Pemeliharaan Induk
Pemijahan induk silver dollar jantan dan betina dilakukan secara terpisah dalam akuarium kaca yang berukuran cm yang ditempatkan pada ruangan tertutup. Pemeliharaan secara terpisah ini dimaksudkan agar ikan dapat matang gonad serentak dan tidak terjadi pemijahan liar yang tidak dikehendaki. Akuarium tempat pemeliharaan induk diisi air setinggi 35 cm serta diberi aerasi. Dalam satua kuarium dimasukkan  sekitar 10 ekor induk. Untuk menjaga kualitas air pemeliharaan induk dilakukan pergantian air dua hari sekali sebanyak ¼ bagian atau tergantung kebutuhan.
Pemberian makanan kepada induk dilakukan dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari berupa larva Chironomus (chu merah) beku atau segar, atau cacing rambut yang diselingi dengan memberikan selada air. Induk ikan dipelihara hingga matang gonad atau siap dipijahkan.

Induk ikan silver dollar yang matang gonad dapat dilihat dari penampakan tepi sirip ekor yang berwarna merah tua kehitaman, operkulum (tutup insang) berwarna kemerahan, dan pada badan tepat dibelakang tutup insang terdapat dua bintik hitam. Bila induk betina kelihatan perutnya yang membesar (gendut).

Pemijahan ikan silver dollar dapat dilakukan secara alami, akan tetapi waktu terjadinya pemijahan tidak dapat diprediksi dengan baik sehingga relatif sulit untuk menentukan target produksi benih. Oleh karena itu, pemijahan ikan silver dollar ini perlu dilakukan dengan rangsangan hormon. Seperti pada pemijahan dengan rangsangan hormonal yang dijelaskan sebelumnya, induk-induk silver dollar yang akan disuntik ditimbang dahulu untuk mengetahui beratnya dan kemudian menentukan banyaknya hormon yang harus disuntikkan. Hormon yang umum dipakai untuk merangsang pemijahan ikan silver dollar adalah ovaprim. Penggunaan ekstrak kelenjar hipofisa ikan mas untuk menyuntik ikan silver dollar jarang dipakai, karena ukuran ini relatif kecil sehingga sulit menentukan dosis yang diberikan.

Dosis yang diberikan pada ikan silver dollar dengan menggunakan ovaprim yakni memakai dosis 0,7 ml/ kg bobot ikan. Penimbangan ikan diperlukan untuk mengetahui dosis yang digunakan. Untuk bobot yang berbeda dapat menggunakan sistem konversi berdasarkan dosis yang ada.

Untuk mengurangi stres, sebelum dilakukan penyuntikan, sebaiknya ikan dibius terlebih dahulu dengan menggunakan MS-222 dengan konsentrasi sekitar 100 mg perliter air. Setelah ikan dibius, diangkat dan kemudian diletakkan diatas gabus busa tebal. Dengan hati-hati ikan disuntik dibagian daging pungggung yang paling tebal. Diusahakan menggunakan jarum suntik yang paling kecil.

Setelah penyuntikan selesai, ikan dikembalikan lagi ke wadah pemijahan. Wadah pemijahan dapat berupa akuarium dengan ukuran  cm atau bak beton yang diisi air sedalam 25 cm dan diberi tanaman air Hydrilla. Kedalam setiap wadah dimasukkan sepasang induk jantan dan betina. Air dalam wadah pwmijahan dinaikkan tingginya menjadi 35 cm setelah dilakukan penyuntikan kedua.

Penetasan Telur dan Pemeliharaan Larva/Benih
Setelah ikan memijah, ditandai dengan banyaknya telur yang tersebar didasar wadah pemijahan, kedua induk ikan diangkat dan dipindahkan kewadah pemeliharaan induk semula. Tanaman Hydrilla dalam akuarium juga diambil dan dibuang. Dan untuk mencegah serangan penyakit, kedalam wadah pemeliharaan induk yang selesai memijah ditambahkan 1-2 sendok garam dapur dan Methylene Blue 1 mg/l.

Telur-telur didalam wadah pemijahan dapat dibiarkan menetas diwadah tersebut, tetapi dapat juga dipindahkan atau disatukan kedalam wadah khusus untuk penetasan telur. Cara memindahkan telur harus dilakukan secara hati-hati agar telur tidak rusak. Pengambilan telur dari wadah pemijahan dapat dilakukan dengan menyiponya dengan selang dan telur yang keluar ditampung di baskon, kemudian telur-telur tersebut dimasukkan ke wadah penetasan.

Kualitas air penetasan tetap dijaga dengan cara mengganti airnya sebanyak 30% setiap hari. Bila telur-telur sudah menetas (sekitar 50-70 jam setelah pemijahan) dilakukan penyiponan terhadap telur-telur yang tidak berhasil menetas untuk menjaga kualitas air tetap baik.

Pemberian pakan kepada larva dilakukan setelah larva berumur 4 hari. Pakan yang diberikan ke larva berupa nauplii Artemia yang baru menetas. Frekuensi pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari, pagi, siang dan sore hari. Setelahg benih agak besar, pakan yang diberikan berupa cacing rambut atau kutu air sampai ikan akan dijual.

Selama pendederan ikan dapat dilakukan penjarangan kepadatan agar pertumbuhannya tidak terhambat. Pendederan ikan dilakukan di wadah yang lebih besar seperti akuarium berukuran cm atau bak beton  cm.

10/10/10

Elephant Nose

Berbeda dengan Elephant "Long" Nose, Elephant "Double" Nose mempunyai perpanjangan dari bibir bagian bawah yang menyerupai belalai yang lebih pendek, dan bibir bagian atas memanjang, seakan-akan kita melihat ikan ini mempunyai dua belalai.

Belalai ini digunakan baginya untuk mendeteksi makanan, dimana biasanya ikan ini akan mencari makanannya dengan mengorek bagian dasar aquarium. Oleh karena itu pada habitat nya, dalam aquarium harus diberikan pasir pada dasarnya, dan usahakan pasir tersebut tidak berbentuk segi yang tajam karena akan melukai belalai mereka.

Elephant Nose ini menyukai tempat / habitat yang natural dengan beberapa tempat untuk nya dapat bersembunyi. Air yang digunakan sebaiknya air yang sudah diendapkan. Ikan ini biasanya sulit untuk menerima makanan buatan, mereka menyukai makanan hidup seperti cacing tubifex maupun cacing darah, bisa juga diberikan cacing beku.
Elephant Nose merupakan ikan pendamai yang dapat dicampur dengan ikan lain dalam suatu akuarium komunitas, tetapi perlu diperhatikan ikan ini akan agresif terhadap jenisnya sendiri (individual / teritori).
Panjang Jantan : 40 cm
panjang Betina : 40cm
Suhu : 23 - 28 C
pH : 6,0 - 7,5
Hardness : 7

Family : Mormyridae
Peredaran : Afrika Tengah dan Barat, Nigeria,
Zair

10/09/10

Tips Merawat ARWANA SEHAT DAN GESIT

Pada dasarnya ikan arwana adalah ikan yang kuat. Dari bebErapa pengalaman hobies, ikan arwana tidak masalah tidak diberi makan selama 1 minggu bahkan ada yang mampu puasa selama 2 minggu. Jika anda membeli ikan arwana dan tempat pembelian jauh dari tokonya, maka jangan langsung menyeburkan ikan arwana anda langsung pada aquarium. Tetapi taruh arwana bersama plastiknya (plastik jangan dibuka dulu) pada aquarium anda. Ini untuk mengadaptasikan ikan arwana setelah perjalanan jauh. Biarkan ia keluar dengan sendirinya dari plastik dan jangan pernah memaksanya keluar lalu baru anda dapat mengambil plastik tersebut. Hal ini agar arwana bisa beradaptasi dengan sendirinya dengan lingkungan barunya.

Pemberian karang dalam aquarium tempat ikan arwana anda berada dapat membuat sisik arwana menjadi luka tergores sedangkan batu dapat membuat arwana kesulitan ketika anda beri makan ikan kecil. Karena ikan kecil dapat lari dan bersembunyi dibawah batu-batu tersebut. Sebagai pakan, jangkrik dapat memberikan gizi pada arwana. Jika arwana anda masih kecil, maka ambil kaki jangkrik supaya tidak melukai. Kelabang dapat memberikan kecerahan warna merah. Pemberian udang juga direkomendasikan karena memberikan protein bagi arwana.

Setiap akuarium, sebaiknya hanya ada seekor arwana saja (soliter), sebab tidak mudah bagi seekor arwana untuk hidup berdampingan dengan ikan sejenisnya. Untuk mendapatkan ikan arwana yang berkualitas dan sehat dibutuhkan beberapa perawatan yang seksama dan hati-hati seperti :

1. Kondisi Akuarium
Kondisi akuarium dibuat nyaris sama dengan habitat aslinya. Jangan meletakkan akuarium di dekat dinding (tembok) apalagi sampai menempel. Sebab bila arwana melihat serangga seperti kecoa atau cecak di dinding, ia akan melompat dan menyeruduk dinding kaca aquarium, sehingga bisa luka.

Perhitungkan besar akuarium dengan besar ikan, agar ikan bisa bergerak bebas dan meluncur di ruangan yang cukup. Setiap tiga bulan akuarium dikuras total dan kaca harus bebas dari lumut, dan sabuni dinding akuarium dan bila sudah, keringkan dengan sinar matahari, agar jamur dan bibit penyakit mati. Beri penerangan yang memadai. Untuk mengontrol suhu air (27-30 derajat Celcius), sebaiknya dipasang termometer di dinding akuarium dan ujungnya tercelup ke air. Ukur pH sekurangnya seminggu sekali.

2. Pakan
Sebaiknya arwana diberi makan 3-4 kali sehari. Makanan harus cukup dan diberikan secara teratur. Dibutuhkan 8-10 ekor jangkrik sehari. Sebelum diberikan, kaki belakang jangkrik yang bergerigi dipotong dulu, agar tidak menggores kerongkongan arwana. Harus diusahakan agar makanan tidak tersisa di aquarium.

3. Kontrol Kualitas Air
Kualitas air juga dijaga dengan membuang kotoran air yang berasal dari kotoran ikan itu sendiri dan sisa makanan. Dengan saringan, kotoran bisa diangkat, sedangkan kotoran yang mengendap di dasar akuarium disedot dengan selang. Melakukannya harus pelan-pelan agar ikan tidak stres akibat air berguncang hebat. Air baru setelah pengurasan dalam akuarium harus diendapkan dulu 24 jam sebelum ikan dimasukkan kembali ke akuarium. Kandungan oksigen dalam air harus dijaga dengan memasang aerator yang sekaligus berfungsi sebagai pompa dan saringan kotoran.

4. Pemberian Obat-obatan
Dibutuhkan beberapa obat untuk menjernihkan air dan menjaga agar kondisi akuarium cocok sebagai habitat arwana. Obat-obatan ini umumnya sudah dikemas dalam bentuk jadi, sehingga bisa langsung dibeli di pedagang ikan hias dan mencampurkannya ke air akuarium sesuai dosis yang dianjurkan diberi obat-obatan agar tidak tercemar oleh zat-zat kimia yang beracun.

5. Waspada Penyakit
Banyak jenis penyakit yang siap menerkamnya. Ada ciri-ciri khas ikan arwana yang teserang penyakit, baik akibat dari parasiter (virus, bakteri, jamur, cacing dan protozoa) maupun nonpasrasiter, yakni terlihat pasif dan lemah, cenderung berenang di permukaan air, nafsu makan menurun, sulit bernapas, tubuh ikan tidak licin, karena selaput lendir berkurang, sehingga ikan mudah ditangkap. Tanda lainnya, pada bagian dada terjadi pendarahan dan sisik rusak, sirip punggung pecah-pecah.

Faktor lingkungan yang menyebabkan ikan sakit antara lain, pH air. Fluktuasi pH air ini dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti terdapatnya gas CO2 di air. Kemudian perubahan suhu air yang secara tiba-tiba juga sangat mempengaruhi kesehatan ikan. Selain itu berkurangnya jumlah oksigen di dalam air dan adanya gas beracun seperti CO2, amoniak dan polusi air juga akan mengganggu kesehatan ikan.

Kemudian faktor makanan, seperti sudah disinggung di atas tadi, memberi makanan ikan segar akan riskan, sebab ikan bisa membawa penyakit. Lalu faktor keturunan juga membawa masalah pada arwana, seperti sisik yang tidak bagus, punggung tidak lurus atau albino dan kembar siam. Organisme parasiter dapat menimbulkan gejala-gejala infeksi kutu ikan, insang busuk, bintik putih, cacar dan tuberkolosis, terinfeksi jamur saprolegnia dan achlya, bakteri perusak sirip dan penyakit gatal.

Bila kita melihat betapa indah dan anggunnya ikan arwana di akuarium, apalagi ketika ia mengejar mangsanya, kita akan terpesona dan kagum.
disadur dari berbagai sumber

29/08/10

PARASIT IKAN DAN CARA MENGENALINYA

Mengetahui Dan Mengatasi Penyakit Pada Ikan
parasit yang menempel pada ikan

Hama dan penyakit pada pemeliharaan lele menjadi salah faktor penentu keberhasilan bisnis ini. Menanggulangi penyakit lele merupakan salah satu upaya mekmaksimalkan pemeliharaan lele. Pertanyaan dan keluhan mengenai cara mengatasi penyakit pada ikan lele cukup sering kita dengar sehingga penting bagi para pempemeliharaan lele untuk memiliki pengetahuan di dalam hal ini. Untuk lele bibit di sawah  hama lele bisa datang dari kodok, Ucrit dan burung pemakan ikan dan hewan-hewan lain. Penyakit pada ikan lele biasanya disebabkan oleh mikroorganisme yang tidak kasat mata.

Penyakit Biasa menggempur Ikan

Penyakit pada ikan lele cukup beragam dan memerlukan penanganan yang berbeda-beda tergantung jenis penyakitnya. Untuk mengetahui jenis penyakit apa yang menimpa ikan lele peliharaan kita, bisa dilihat dari gejala-gejala luar ikan lele. Meski lele termasuk ikan yang tahan hidup dalam air yang berkualitas buruk, tetapi sanitasi air memegang peranan penting dalam menunjang kesehatan lele.

Penyakit pada ikan lele biasanya disebabkan oleh mikroorganisme yang bersifat parasit yang hidup pada tubuh ikan lele, mikroorganisme ini biasanya berupa virus, bakteri, jamur, dan protozoa yang berukuran kecil. Beberapa penyebab penyakit pada ikan lele antara lain Penyakit karena Bakteri Aeromonas hydrophilla dan Pseudomonas hydrophyllam, Bentuk bakteri ini seperti batang dengan cambuk yang terletak di ujung batang, dan cambuk ini digunakan untuk bergerak. Gejala Lele Terserang Bakteri ini : warna tubuh menjadi gelap, kulit kesat dan timbul pendarahan. Lele bernafas megap-megap di permukaan air. Pengobatan: melalui makanan antara lain pakan dicampur Biovit CF dengan dosis 50 mg/kg ikan/hari, diberikan selama 7-10 hari berturut-turut atau dengan Sulphonamid sebanyak 100 mg/kg ikan/hari selama 3-4 hari.

Pengendalian
Memperbaiki kualitas air dan lingkungan kolam. Dan Pengobatan: dengan BIODYCON CF dicampur dengan makanan 5-7,5 gram/100 kg ikan/hari selama 5-15 hari.

Parasit
Jamur ini tumbuh menjadi saprofit pada jaringan tubuh yang mati atau ikan yang kondisinya lemah.
Gejala: ikan ditumbuhi sekumpulan benang halus seperti kapas, pada daerah luka atau ikan yang sudah lemah,menggempur daerah kepala tutup insang, sirip, dan tubuh lainnya. Pengendalian: benih gelondongan dan ikan dewasa direndam pada Malachyte Green Oxalate 2,5-3 ppm selama 30 menit dan telur direndam Malachyte Green Oxalate 0,1-0,2 ppm selama 1 jam atau 5-10 ppm selama 15 menit.
Gejala:
(1) ikan yang diserang sangat lemah dan selalu timbul di permukaan air;
(2) terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, sirip dan insang;
(3) ikan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam.
Pengendalian: air harus dijaga kualitas dan kuantitasnya.

Pengobatan
Dengan cara perendaman ikan yang terkena infeksi pada campuran larutan formalin 25 cc/m3 dengan larutan Malachyte Green Oxalate 0,1 gram/m3 selama 12-24 jam, kemudian ikan diberi air yang segar. 

Penyakit cacing Trematoda
Penyebab: cacing kecil Gyrodactylus dan Dactylogyrus. Penyakit yang menimpa ikan lele biasanya terjadi karena lingkungan air yang tidak baik, misalnya tercemar oleh zat-zat berbahaya, kepadatan tebar yang terlalu besar dan perubahan suhu yang drastis. Pada kondisi demikian daya tahan ikan lele menurun dan mudah terserang penyakit. Penyakit pada lele bisa juga berasal dari bibit lele sudah membawa penyakit dari asalnya, hanya belum menunjukkan gejala sakit saat ditebar. Cara lain mengatasi penyakit ikan lele adalah memisahkan ikan lele sakit pada kolam karantina yang diberi garam ikan.

16/08/10

CARA MEMILIH KURA-KURA YANG BAIK


Untuk para peminat kura2 jika berniat mengembang biakan binatang yang satu ini, ada beberapa tips tentang bagaimana caranya memilih kura-kura Brazil, karena kura-kura yang dijual di pasar belum tentu semuanya bagus atau sehat. Tips ini saya dapat dari sebuah buku berjudul Panduan Praktis mengembang biakan Kura-Kura Brazil oleh Yo Hi Kuang terbitan G-media.

1. Perhatikan kumpulan kura-kura yang akan dibeli
Kura-kura yang baik tampak aktif dan waspada. Pilih kura-kura yang aktif dan menarik perhatian Anda. Pastikan pula airnya bebas dari kotor.

2. Ambillah kura-kura tersebut
Kura-kura tersebut seharusnya mempunyai berat yang memadai. Selain itu, gerakan kakinya dapat memberi gambaran akan tenaga dan daya responnya. Jika kaki belakangnya ditarik perlahan, kura-kura tersebut seharusnya mempunyai respon yang baik dengan cara menarik kakinya kembali. Kura-kura yang sakit biasanya tampak dari beratnya yang terlalu ringan dan mempunyai daya respon lemah.

3. Perhatikan kepalanya
Matanya harus terbuka lebar dan cerah. Hindari kura-kura dengan mata cekung, tertutup, atau berair. Perhatikan bagian pipinya saat kepala kura-kura dilihat dari atas. Kedua pipi harus tampak beberapa menonjol dengan ukuran yang sama. Hindari kura-kura yang salah satu pipinya cekung ke dalam atau lebih lebar.

4. Perhatikan bagian kaki dan ekornya Pastikan tidak ada luka atau pembengkakan yang aneh.

5. Perhatikan cangkangnya
Periksa apakah ada luka atau tanda-tanda infeksi di cangkang atas dan cangkang bawah, lalu tekan cangkangnya perlahan-lahan. Jika terasa lembut dan lentur, jangan pilih kura-kura itu karena hal tersebut merupakan tanda dari adanya penyakit tulang (metabolic bone disease). Cara lain untuk mengintetifikasi ada-tidaknya penyakit tulang adalah dengan menekan secara perlahan bagian pinggiran cangkang yang tipis. Kura-kura yang mempunyai penyakit tulang akan mempunyai sisi-sisi cangkang yang lentur.

11/07/10

MEMBUAT FILTER KOLAM SENIDIRI

Apakah air tanah (sumur bor) Anda kurang bersih dan memiliki kadar besi yang  tinggi? Atau Anda memiliki masalah dengan air tanah (sumur bor) yang berwarna kuning? Dengan banyaknya permasalahan mengenai air bersih terutama di pusat-pusat kota dan kawasan industri, limbah industri biasanya merupakan penyebab utama penurunan kualitas air bersih sehingga air baku dirumah Anda tidak dapat langsung digunakan untuk keperluan sehari-hari karena tidak memenuhi standar air bersih.

Untuk menyesaikan problem tersebut maka dibutuhkan metode filterisasi untuk kebersihan kolam ikan anda Filter Kolam dapat dibuat sendiri dengan barang-barang bekas atau memanfaatkan barang yang ada. Hal ini bisa dilakukan jika memang tidak memungkinkan menambah biaaya tambahan untuk filter pada kolam koi atau ingin filter kolam koi yang murah meriah. Selain itu kolam dengan bak terpal atau bak fiber sebagai penampungan sementara cukup menyusahkan untuk menambah sistem filter. Dengan sedikit ketelatenan filter kolam sederhana dapat dibuat sendiri.

Barang-barang yang perlu dipersiapkan sebelum membuat filter kolam sederhana antara lain: Drum/Tong bisa juga memanfaatkan ember yang berukuran cukup besar, pipa pralon, shock drat, L pralon, T Pralon, lem pralon, gergaji besi dan peranngkat pendukung lainnya.
Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membuat filter kolam sederhana.

1. Buat lubang pada bagian bawah/dasar drum dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran pipa/shock drat, lubang ini difungsikan sebagai lubang pembuangan saat filter dibersihkan.
Buat Lubang pada bagian bawah samping sesuaikan pula dengan ukuran pipa/shock drat. Lubang ini difungsikan sebagai inlet filter dari air kolam.
Lubang-Lubang Pada Drum

2. Pasangkan Pipa pralon pada inlet filter dengan bentuk seperti pada gambar. Bentuk pipa dengan menggukanan T dan L seperti itu diharapkan membuat kotoran dari kolam akan mengendap di dasar filter, sehingga tidak kembali lagi ke kolam dan mudah dibersihkan.
Pemasangan Pipa Pralon Pada Bagian Inlet Filter

3. Tambahkan Media filter bisa menggunakan apa saja , paling sederhana menggunakan kassa untuk menyaring agar kotoran tidak naik.
Media Filter Pada Filter Sederhana
Media Filter Pada Filter Sederhana

4. Pasang Pipa untuk Outlet, pipa outlet filter juga diberikan L menghadap ke atas. Hal ini dimaksudkan untuk menangkap udara masuk bersama air kembali ke kolam sehingga meningkatkan kadar oksigen pada air kolam. Selain itu kotoran yang lolos ke atas tidak masuk ke kolam tetapi kembali mengendap ke dasar filter.
Pipa Outlet Masuk Kembali Ke Kolam Atau Chamber Lain

5. Instalasi pipa untuk bottom drain , diberikan kran buka tutup. Bisa dilakukan sebelum langkah memberikan media filter agar lebih mudah. Setelah semua Instalasi selesai dilakukan. Filter sederhana buatan sendiri siap diaplikasikan pada kolam, bak fiber atau kolam terpal. Selain dengan cara ini filter sederhana bisa dibuat dengan model cascade dengan media filter yang bisa bervariasi. Hasil akhir dari filter sederhana buatan sendiri seperti gambar dibawah. Selamat berkreasi.
Bottom Drain Untuk Pembuangan Kotoran Filter
Bottom Drain Untuk Pembuangan Kotoran Filter

6.Setelah semua Instalasi selesai dilakukan. Filter sederhana buatan sendiri siap diaplikasikan pada kolam, bak fiber atau kolam terpal. Selain dengan cara ini filter sederhana bisa dibuat dengan model cascade dengan media filter yang bisa bervariasi. 
Filter Sederhana dengan Drum

07/06/10

IKAN PIRANHA AMAZON


Mata yang besar bulat merah, dilengkapi dengan gigi segitiga yang runcing pada ujung ujungnya, ah salah ikan piranha, salah satu jenis ikan yang mematikan di sungai amazon. Ikan ganas, gelar yang diberikan suku Indian untuk ikan yang sanggup menyisakan belulang seekor bison hanya dalam hitungan menit ini. Karena keganasannya itulah, ikan piranha dilarang masuk ke Indonesia tanpa tujuan yang jelas. Di Jakarta, ikan piranha dapat dilihat pada aquarium raksasa Sea World Indonesia di kawasan Ancol, Jakarta Utara. 

Disini juga terlihat betapa cepatnya ikan ini melahap makanan. Serrasasalmus sp atau piranha sebenarnya termasuk golongan ikan penakut. Carnivor ini memiliki tingkatan stres yang tinggi dan gampang mati. Untuk pertahanan hidupnya, ikan ini membuat kelompok besar. Di beberapa belahan bumi terdapat beberapa spesies yang mirip dengan piranha. Di Indonesia, ikan ini sekilas mirip ikan bawal air tawar.

Secara fisik sulit membedakan ikan bawal air tawar yang berwarna merah ini dengan piranha yang juga berwarna merah. Sebagaimana lazimnya ikan air tawar daging piranha juga enak dimakan. Namun justru piranha merah yang hanya mempunyai berat 600 sampai 700 gram inilah yang paling terkenal keganasanya. Diperkirakan ada puluhan spesies piranha yang hidup di sepanjang sungai Amazon, Amerika Selatan. Sepintas ikan piranha merah yang terkenal paling ganas ini tidak memperlihatkan sifat yang agresif. Namun ketika menjumpai makanan, kelompok ikan ini dengan sangat cepat menyerbunya.

Bagi para penggemar ikan piranha dengan keindahan ikan hias, harus mengubur impiannya untuk memelihara ikan ini secara legal. Karena sampai saat ini pemerintah Indonesia masih melarang masuknya ikan piranha ke Indonesia.Namun di situs internet ada yang menawarkan ikan piranha dengan harga yang relatif murah. Karena bukan tidak mungkin, ikan ganas ini akan menjadi predator bagi mahluk hidup lainnya, bila sampai terlepas ke sungai.