21/05/12

SEJARAH SINGKAT DISCUS


Sebutan Discus bagi ikan ini mengacu pada bentuk tubuhnya yang menyerupai lempengan piring (disk) yang berdiri tegak. Discus termasuk dalam famili Cichlidae, dan tergolong dalam genus Symphysodon. Symphysodon berarti "memiliki gigi pada bagian tengah rahang". 

Discus yang pertama kali dikenal adalah Symphysodon discus heckel. Deskripsinya ditulis oleh Heckel pada tahun 1840. Jenis ini dikenal sebagai "Discus Sejati". Discus Heckel berbeda dengan Discus lainnya. Jenis ini memiliki tiga garis vertikal yang lebih jelas,yaitu baris pertama yang melewati kepala, baris kelima yang melewati bagian tengah tubuh, dan garis ke sembilan atau garis ekor. Selain itu S. discus diselimuti oleh marking biru bergelombang pada bagian samping tubuhnya. S.discus berasal dari Rio Negro dan anak-anak sungainya.

Symphysodon aequifasciata aequifasciata, dikenal sebagai Discus Hijau,dideskripsikan pertama kali oleh Pellegrin pada tahun 1904. Ikan ini merupakan jenis Discus kedua yang "ditemukan". Mereka ditemukan di Danau Tefe dan Peruvian Amazonia. Selama tigapuluh tahun kemudian ikan ini terlupakan dan baru dikenal oleh para hobiis setelah diperkenalkan pada sekitar petengahan tahun 1930-an.

Diawal sejarah pembudidayaannya, pengembangbiakan Discus pada awalnya mengacu pada Angel Fish (P. scalare) karena kesamaan dan dekatnya hubungan kedua ikan tersebut, yaitu dengan cara memindahkan telur, menetaskan mereka dalam tempat terpisah kemudian membesarkan burayaknya. Akan tetapi asumsi ini tidak berlaku. karena Discus ternyata diketahui memiliki cara perkembanganbiakkan yang khusus. Pembudidayaan Discus baru "berhasil" pada akhir tahun 1950-an yaitu pada "jaman" Jack Wattley di Amerika dan Eduard Schmidt-Focke di Jerman yang merintis usaha awal pembudidayaan ikan ini. 

Pada tahun inilah Discus mulai "ramai" dibicarakan oleh perintis-perintis awal hobiis discus kawakan seperti, selain kedua disebutkan sebelumnya, adalah: Harald Schlutz, Herbet R. Axelrod, Herbet Haertel dll. Pada masa ini tidak jarang ditemukan orang yang frustrasi karena gagal dalam mencoba membudidayakan Dscus, beberapa orang dilaporkan pernah melakukan percobaan bunuh diri, lainnya harus dirawat dibawah pengawasan psiktiater, dan ada pula yang "menghilang". Beberapa orang mengorbankan kolam renangnya sebagai cadangan air bagi discus-nya, yang lain harus merelakan "bath-tube"nya untuk kelangsungah hidup ikan tersebut, dan lain sebagainya. Perjalanan untuk mendapatkan discus di habitat aselinyanyapun, di Amazon, bukan merupakan pekerjaan yang mudah.

Pada tahun 1960, Schultz mendeskripsikan dua sub-spesies Discus lainnya, yaitu: Symphysodon aequifasciata ; S. aequifasciata axelrodi, Discus Coklat dari Belem , dan S. aequifasciata haraldi, Discus Biru, yang ditemukan di dekat Manaus, Brazil. Pengkelasan ini sempat mengundang kontroversi, karena para ahli taksonomi hanya mengakui satu spesies saja, sedang yang dianggap sebagai sub spesies hanyalah disebabkan oleh variasi perbedaan warna yang bersifat regional.

Pada 30 tahun terakhir, berbagai strain Discus telah "dibuat" melalui seleksi di Jerman, Amerika dan Jepang. Disusul kemudian oleh negara-negara lain termasuk Indonesia. Saat ini, berbagai strain Discus dapat ditemui di pasaran dengan harga beragam tergantung pada strain yang bersangkutan.

Hama dan Penyakit Dalam Budidaya Ikan Mas


Hama dan Penyakit Dalam Budidaya Ikan Mas, Seperti halnya dalam budidaya ikan air tawar, hama dan penyakit sering menjadi kendala utama yang dihadapi petani.

HAMA
1) Bebeasan (Notonecta)
Berbahaya bagi benih karena sengatannya. Pengendalian: menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.

2) Ucrit (Larva cybister)
Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. Pengendalian: sulit diberantas; hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.

3) Kodok
Makan telur telur ikan. Pengendalian: sering membuang telur yang mengapung; menagkap dan membuang hidup-hidup.

4) Ular
Menyerang benih dan ikan kecil. Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran kolam.

5) Lingsang
Memakan ikan pada malam hari. Pengendalian:pasang jebakan berumpun.

6) Burung
Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning. Pengendalian: diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.

7) Ikan gabus
Memangsa ikan kecil. Pengendalian:pintu masukan air diberi saringan atau dibuat bak filter.

8) Belut dan kepiting
Pengendalian: lakukan penangkapan.

PENYAKIT
1) Bintik merah (White spot)
ciri-ciri: pada bagian tubuh (kepala, insang, sirip) terlihat bintik-bintik putih,pada infeksi berat terlihat jelas lapisan putih, menggosok-gosokkan badannya pada benda yang ada disekitarnya dan berenang sangat lemah serta sering muncul di permukaan air.

Pengendalian: direndam dalam larutan Methylene blue 1% (1 gram dalam 100 cc air) larutan ini diambil 2-4 cc dicampur 4 liter air selama 24 jam dan Direndam dalam garam dapur NaCl selama 10 menit, dosis 1-3 gram/100 cc air.

2) Bengkak insang dan badan ( Myxosporesis)
 
ciri-ciri: tutup insang selalu terbuka oleh bintik kemerahan, bagian punggung terjadi pendarahan. Pengendalian; pengeringan kolam secara total, ditabur kapur tohon 200 gram/m2, biarkan selama 1-2 minggu.

3) Cacing insang, sirip, kulit (Dactypogyrus dan girodactylogyrus)
ciri-ciri: ikan terlihat kurus, sisik kusam, sirip ekor kadang-kadang rontok, ikan menggosok-gosokkan badannya pada benda keras disekitarnya, terjadi pendarahan dan menebal pada insang.
Pengendalian: (1) direndan dalam larutan formalin 250 gram/m3 selama 15 menit dan direndam dalam Methylene blue 3 gram/m3 selama 24 jam; (2) hindari penebaran ikan yang berlebihan.

4) Kutu ikan (argulosis)
ciri-ciri: benih dan induk menjadi kurus, karena dihisap darahnya. Bagian kulit, sirip dan insang terlihat jelas adanya bercak merah (hemorrtage).
Pengendalian: (1) ikan yang terinfeksi direndan dalam garam dapur 20 gram/liter air selama 15 menit dan direndam larutan PK 10 ppm (10 ml/m3) selama 30 menit; (2) dengan pengeringan kolam hingga retak-retak.

5) Jamur (Saprolegniasis)
Menyerang bagian kepala, tutup insang, sirip dan bagian yang lainnya. ciri-ciri: tubuh yang diserang terlihat seperti kapas. Telur yang terserang jamur, terlihat benang halus seperti kapas.
Pengendalian: direndam dalam larutan Malactile green oxalat (MGO) dosis 3 gram/m3 selama 30 menit; telur yang terserang direndam dengan MGO 2-3 gram/m3 selama 1 jam.

6) Gatal (Trichodiniasis)
Menyerang benih ikan. ciri-ciri: gerakan lambat; suka menggosok-gosokan badan pada sisi kolam/aquarium.
Pengendalian: rendam selam 15 menit dalam larutan formalin 150-200 ppm.

7) Bakteri psedomonas flurescens
Penyakit yang sangat ganas. ciri-ciri: pendarahan dan bobok pada kulit; sirip ekor terkikis. Pengendalian: pemberian pakan yang dicampur oxytetracycline 25-30 mg/kg ikan atau sulafamerazine 200mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.

8) Bakteri aeromonas punctata
Penyakit yang sangat ganas. ciri-ciri: warna badan suram, tidak cerah; kulit kesat dan melepuh; cara bernafas mengap-mengap; kantong empedu gembung; pendarahan dalam organ hati dan ginjal.
Pengendalian: penyuntikan chloramphenicol 10-15 mg/kg ikan atau streptomycin 80-100 mg/kg ikan; pakan dicampur terramicine 50 mg/kg ikan selama 7 hari
berturut-turut.

Secara umum hal-hal yang dilakukan untuk dapat mencegah timbulnya penyakit dan hama pada budidaya ikan mas:
  1. Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
  2. Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.
  3. Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
  4. Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air.
  5. Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
  6. Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar.
  7. Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters) sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.
Ikan Sehat
Ikan Sakit

IKAN ARAPAIMA(IKAN LANGKA DARI AMAZON)

Ikan Arapaima
Arapaima, pirarucu, atau paiche (Arapaima gigas) ialah spesies ikan air tawar yang paling besar di dunia dan berasal dari perairan daerah tropis Amerika Selatan. Ikan Arapaima bisa tumbuh maksimal sepanjang 3 meter dan berat 200 kilogram. Saat ini sudah sangat jarang terbisa arapaima yang berukuran lebih dari 2 meter karena ikan ini sering ditangkapi untuk dikonsumsi penduduk atau diekspor ke negara lain.

Anatomi

Ikan Arapaima (bahasa latinnya: Arapaima gigas) yang dikenal dengan nama pirarucu di Brazil dan paiche di Peru merupakan salah satu spesies ikan air tawar yang paling besar di dunia yang masih hidup. Ikan raksasa ini merupakan hewan warisan jaman purba yang tidak mengalami evolusi dan belum punah. Ikan arapaima berasal lembah sungai Amazon dan danau-danau serta rawa-rawa di dekatnya di Amerika Selatan. Terbatasnya distribusi ikan ini karena adanya jeram besar atau air terjun yang tidak bisa dilewatinya.

Pernafasan
Arapaima termasuk ikan yang bernapas dengan menghirup udara langsug dari udara atmosfer. Oleh karena itu, ikan ini harus muncul ke permukaan air setiap 5 – 20 menit sekali untuk menghirup udara, tergantung pada ukurannya. Ikan arapaima muda, biasanya muncul dipermukaan setiap 5 menit sekali, sedangkan ikan dewasa muncul setiap 15 – 20 menit sekali. Meskipun arapaima menyelam di bawah air selama beberapa menit, ikan ini cenderung untuk tetap dekat permukaan air, dimana mereka berburu dan sering menghirup udara yang menimbulkan suara unik seperti suara batuk.

JENIS DAN TIPE-TIPE AQUARIUM


Akuarium Umum
Akuarium umum ini diisi dengan berbagai Spesies ikan dan tanaman air yang bertujuan untuk penghias ruangan. Syarat akuarium umum:
  1. Akuarium akan diletakkan sesuai dan serasi dengan ruangan.
  2. Usahakan bawah akuarium tampak alami
  3. Tanaman disusun dengan estetika dalam akuarium
  4. Spesies ikan yang dipelihara dalam akuarium harus harmonis
Spesies akuarium ini biasanya dipakai sebagai hiasan bagi berbagai Spesies ikan yang dapat dinikmati keindahan warna tubuh ikan baik ikan air tawar maupun ikan air laut dari Spesies ikan hias maupun ikan konsumsi.

Akuarium Kelompok
Ikan-ikan yang dipelihara di dalam akuarium kelompok harus ikan seSpesies/sekeluarga serta ditanami oleh tanaman air yang tanaman air yang diperlukan oleh kelompok ikan yang dipelihara.

Syarat akuarium kelompok :
  1. Spesies ikan yang dipelihara dalam akuarium kelompok harus masih sekarabat
  2. Susunan tanaman air dalam akuarium disesuaikan dengan ikan yang dipelihara.
Spesies akuarium ini biasanya dipakai untuk mengembang biakan ikan dalam satu kelompok baik ikan hias maupun ikan konsumsi dari ikan air tawar dan laut.

Akuarium Sejenis
Dalam akuarium ini, estetika dan dekorasi diabaikan, karena tujuan dari akuarium seSpesies untuk mengembang-biakan ikan. Spesies akuarium ini yang biasa dipakai untuk membudidayakan ikan air tawar dan laut

PIRANHA MERAH



Piranha Merah adalah salah satu spesies dari keluarga piranha. Piranha Merah tinggal di daerah lembah sungai Amazon, sungai di bagian pantai dari timur laut Brasil, dan lembah sungai Paraguai, Paraguai dan Essequibo. Piranha Merah mempunyai nama baik sebagai ikan air tawar yang paling ditakuti di dunia. Piranha Merah mempunyai serangkai gigi yang tajam seperti silet yang mampu menguliti daging mangsa atau bangkai hewan. Seperti namanya, Piranha Merah mempunyai perut yang berwarna merah ketika dewasa, sementara Piranha Merah yang masih kecil berwarna keperakan dengan bintik-bintik gelap. Piranha Merah dapat tumbuh hingga 33 cm dengan berat 3,5 kg.

EKOSISTEM AQUARIUM


Ekosistem aquarium
Akuarium adalah suatu tempat untuk memelihara hewan dan tanaman air. Bayangkan jika lagi menyelam ke suatu telaga di tengah hutan yang airnya jernih banget dan dangkal. Nah dengan memiliki akuarium, seakan-akan mengambil potongan dari telaga itu dan menaruhnya di kamarmu! Akuarium dibedakan menjadi 2 menurut jenis air yang digunakan, yaitu Akuarium Air Tawar dan Akuarium Air Laut. Nah akuarium bentuknya bemacam-macam, ada yang bentuknya seperti bola, atau balok. Poin utama yang dapat diperhatikan adalah, semakin besar ukuran sebuah akuarium, semakin mengurangi beban Anda untuk merawatnya, dan semakin banyak ikan dapat dimasukkan ke dalamnya. Jika Anda baru memulai untuk memiliki akuarium, pertimbangkanlah untuk menggukanan ukuran sekitar 20 liter air. Mengapa bukan akuarium kecil? Selain itu kita akan cenderung memasukkan berbagai jenis ikan, dengan harapan kita bisa menikmati bermacam jenis di akuarium baru ini.

Mengontrol Air
Untuk mengontrol kebersihan air, kamu bisa menambahkan filter air. Atau bisa membuatnya sendiri, yaitu dengan meletakkan pompa air kecil di sudut yang tepat di dalam akuarium, dan mengalirkan airnya ke suatu saringan yang kamu buat sendiri.

Akrilik merupakan bahan yang dapat dipertimbangkan untuk membuat akuarium. Akrilik lebih fleksibel dan tahan lama dibanding kaca. Biasanya akuarium akrilik dijual satu set dengan perlengkapannya seperti lampu dan lainnya. Satu hal yang harus diperhatikan jika menggunakan akuarium berbahan akrilik, jangan menggunakan pembersih amonia di dalamnya, karena akan menempel dan sulit dibersihkan. Biasanya harga akuarium akrilik juga lebih mahal. 

 Jenis-Jenis Aquarium
Akuarium air laut memiliki jenis ikan yang bermacam-macam warna, namun biaya perawatannya lebih mahal. Akuarium jenis ini(air laut)lebih mudah dalam perawatannya dan lebih toleran terhadap perubahan kondisi air. Sebaiknya gunakan akuarium berukuran 20 galon atau lebih untuk jenis ini. Jumlah ikan yang dapat ditampung juga lebih sedikit daripada air tawar. Akuarium air tawar memang lebih murah, tapi memiliki kekurangan. Di air tawar, lumut yang mengganggu pandangan seringkali muncul sehingga harus sering dibersihkan. Selain itu, akuarium air tawar harus lebih sering diganti airnya daripada akuarium air laut.

Yang penting, jangan hanya menjadikan akuarium hanya sebagai hiasan ruangan ruangan belaka. Ekosistem Akuarium Laut Secara ringkas dapat dikatakan bahwa suatu  ekosistem terdiri dari lingkungan fisik (abiotik) , mahluk hidup (biotik),  dan aliran materi dan energi (interaksi). Aliran materi dan energi dalam suatu lingkungan akuarium dapat disederhanakan sebagai  suatu sistem rantai makanan.  

Seperti diketahui, bahwa setiap mahluk hidup makan untuk mendapatkan energi bagi kepentingan proses metabolismenya, untuk membangun jaringan baru, dan atau memperbaiki jaringan yang rusak. Mahluk-mahluk hidup ini menangkap sinar matahari dengan semacam pigmen khusus yang disebut sebagai klorofil, selanjutnya energi matahari ini digunakan untuk menggabungkan karbondioksida dan air untuk membentuk molekul gula (glukosa).  Proses ini dikenal sebagai proses fotosintesis. Dalam proses respirasi  oksigen dibutuhkan untuk membakar gula.