Tips Merawat ARWANA SEHAT DAN GESIT

Pada dasarnya ikan arwana adalah ikan yang kuat. Dari bebErapa pengalaman hobies, ikan arwana tidak masalah tidak diberi makan selama 1 minggu bahkan ada yang mampu puasa selama 2 minggu. Jika anda membeli ikan arwana dan tempat pembelian jauh dari tokonya, maka jangan langsung menyeburkan ikan arwana anda langsung pada aquarium. Tetapi taruh arwana bersama plastiknya (plastik jangan dibuka dulu) pada aquarium anda. Ini untuk mengadaptasikan ikan arwana setelah perjalanan jauh. Biarkan ia keluar dengan sendirinya dari plastik dan jangan pernah memaksanya keluar lalu baru anda dapat mengambil plastik tersebut. Hal ini agar arwana bisa beradaptasi dengan sendirinya dengan lingkungan barunya.

Pemberian karang dalam aquarium tempat ikan arwana anda berada dapat membuat sisik arwana menjadi luka tergores sedangkan batu dapat membuat arwana kesulitan ketika anda beri makan ikan kecil. Karena ikan kecil dapat lari dan bersembunyi dibawah batu-batu tersebut. Sebagai pakan, jangkrik dapat memberikan gizi pada arwana. Jika arwana anda masih kecil, maka ambil kaki jangkrik supaya tidak melukai. Kelabang dapat memberikan kecerahan warna merah. Pemberian udang juga direkomendasikan karena memberikan protein bagi arwana.

Setiap akuarium, sebaiknya hanya ada seekor arwana saja (soliter), sebab tidak mudah bagi seekor arwana untuk hidup berdampingan dengan ikan sejenisnya. Untuk mendapatkan ikan arwana yang berkualitas dan sehat dibutuhkan beberapa perawatan yang seksama dan hati-hati seperti :

1. Kondisi Akuarium
Kondisi akuarium dibuat nyaris sama dengan habitat aslinya. Jangan meletakkan akuarium di dekat dinding (tembok) apalagi sampai menempel. Sebab bila arwana melihat serangga seperti kecoa atau cecak di dinding, ia akan melompat dan menyeruduk dinding kaca aquarium, sehingga bisa luka.

Perhitungkan besar akuarium dengan besar ikan, agar ikan bisa bergerak bebas dan meluncur di ruangan yang cukup. Setiap tiga bulan akuarium dikuras total dan kaca harus bebas dari lumut, dan sabuni dinding akuarium dan bila sudah, keringkan dengan sinar matahari, agar jamur dan bibit penyakit mati. Beri penerangan yang memadai. Untuk mengontrol suhu air (27-30 derajat Celcius), sebaiknya dipasang termometer di dinding akuarium dan ujungnya tercelup ke air. Ukur pH sekurangnya seminggu sekali.

2. Pakan
Sebaiknya arwana diberi makan 3-4 kali sehari. Makanan harus cukup dan diberikan secara teratur. Dibutuhkan 8-10 ekor jangkrik sehari. Sebelum diberikan, kaki belakang jangkrik yang bergerigi dipotong dulu, agar tidak menggores kerongkongan arwana. Harus diusahakan agar makanan tidak tersisa di aquarium.

3. Kontrol Kualitas Air
Kualitas air juga dijaga dengan membuang kotoran air yang berasal dari kotoran ikan itu sendiri dan sisa makanan. Dengan saringan, kotoran bisa diangkat, sedangkan kotoran yang mengendap di dasar akuarium disedot dengan selang. Melakukannya harus pelan-pelan agar ikan tidak stres akibat air berguncang hebat. Air baru setelah pengurasan dalam akuarium harus diendapkan dulu 24 jam sebelum ikan dimasukkan kembali ke akuarium. Kandungan oksigen dalam air harus dijaga dengan memasang aerator yang sekaligus berfungsi sebagai pompa dan saringan kotoran.

4. Pemberian Obat-obatan
Dibutuhkan beberapa obat untuk menjernihkan air dan menjaga agar kondisi akuarium cocok sebagai habitat arwana. Obat-obatan ini umumnya sudah dikemas dalam bentuk jadi, sehingga bisa langsung dibeli di pedagang ikan hias dan mencampurkannya ke air akuarium sesuai dosis yang dianjurkan diberi obat-obatan agar tidak tercemar oleh zat-zat kimia yang beracun.

5. Waspada Penyakit
Banyak jenis penyakit yang siap menerkamnya. Ada ciri-ciri khas ikan arwana yang teserang penyakit, baik akibat dari parasiter (virus, bakteri, jamur, cacing dan protozoa) maupun nonpasrasiter, yakni terlihat pasif dan lemah, cenderung berenang di permukaan air, nafsu makan menurun, sulit bernapas, tubuh ikan tidak licin, karena selaput lendir berkurang, sehingga ikan mudah ditangkap. Tanda lainnya, pada bagian dada terjadi pendarahan dan sisik rusak, sirip punggung pecah-pecah.

Faktor lingkungan yang menyebabkan ikan sakit antara lain, pH air. Fluktuasi pH air ini dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti terdapatnya gas CO2 di air. Kemudian perubahan suhu air yang secara tiba-tiba juga sangat mempengaruhi kesehatan ikan. Selain itu berkurangnya jumlah oksigen di dalam air dan adanya gas beracun seperti CO2, amoniak dan polusi air juga akan mengganggu kesehatan ikan.

Kemudian faktor makanan, seperti sudah disinggung di atas tadi, memberi makanan ikan segar akan riskan, sebab ikan bisa membawa penyakit. Lalu faktor keturunan juga membawa masalah pada arwana, seperti sisik yang tidak bagus, punggung tidak lurus atau albino dan kembar siam. Organisme parasiter dapat menimbulkan gejala-gejala infeksi kutu ikan, insang busuk, bintik putih, cacar dan tuberkolosis, terinfeksi jamur saprolegnia dan achlya, bakteri perusak sirip dan penyakit gatal.

Bila kita melihat betapa indah dan anggunnya ikan arwana di akuarium, apalagi ketika ia mengejar mangsanya, kita akan terpesona dan kagum.
disadur dari berbagai sumber


Category Article ,

What's on Your Mind...

Entri Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

Komentar

Google Ping My page rank Ping O-matic Pingonat

Koleksi Budidaya

Download